Kamis, 30 Juni 2011

"Menelisik Eksotisme Megono"

      Bagi saya yang lahir dan tumbuh berkembang di Kabupaten Batang,tentu akan terasa ganjil jika dalam satu hari saja tak menikmati sensasi rasa megono. Apalagi jika lidah sudah ketagihan karena terlanjur terlalu sering dimanjakan kelezatan kuliner lokal yang khas nan uniq ini.Terbuat dari bahan utama nangka muda (Cecek.jawa) yang dipadu dengan gurihnya kelapa paruh baya asli serta racikan rempah- rempah hasil alam nusantara yg pas, membuat megono cocok bila dipasangkan dengan lauk pauk apa saja, baik diduetkan,ditriokan, ataupun dikuartetkan,disantap pagi,siang,sore,malam pertama sampai malam terakhir sama enaknya.Tak heran bila warga Batang Pekalongan dan sekitarnya'tua-muda pria-wanita semuanya tak pernah menghapus megono dari daftar menu makanan mereka..
       Yang menjadi nilai plus-plus dari megono yaitu makin naik daunnya kuliner tradisional ini di tengah tumbangnya karya-karya dalam negeri akibat serbuan produk makanan luar negeri yg menjual gengsi dan reputasi.nampaknya globalisasi lidah tak berlaku bagi orang pribumi seperti saya.Justru megono menjadi primadona desa pelepas penat dan tekanan jiwa.Hanya saja menurut para ahli gizi,nutrisi yang terkandung dalam megono sangat minim,sehingga perlu adanya variasi perpaduan dengan bahan lain untuk mencapai gizi seimbang yg diperlukan dalam proses metabolisme tubuh selagi tidak mengganti atau menambah bahan yang nantinya akan merubah nama  megono.Ya semata-mata agar penikmatnya semakin kreatif dalam berfikir serta tidak loyo dalam bertindak. Ini akan menjadi tugas tak ringan yang bakal dipecahkan chef-chef pribumi untuk menjawab tantangan para pakar nutrisi.Siapa tahu Bondan Winarno mak nyus kesasar ke sego megono pertelon Dracik dan ketagihan datang kesana.
Pabila dilihat dari segi promosi maupun marketing,sepertinyasudah menemukan rumus
tampaknya para pelaku industri "sego pulut"ini sudah menemukan rumusan sexy nan kreatif untuk memikat para pembeli untuk hadir menikmati walau tanpa bangunan mewah ala resto ..Ya walau terkadang pelanggan yang datang hanya membeli satu mendoan bakwan + satu pincuk nasi tapi ngobrolnya sampai pagi,masih lumayan lah daripada hanya menawar senyuman.. ..Setidaknya bisa meningkatkan nilai jual,promosi, ikut mengkampanyekan mencintai produksi dalam negeri... .  

Berikut saya kasih bonus resep Megono yang saya peroleh langsung dari wawancara exclusive dengan juru masakan lokal tapi berkualitas sebut saja "RS" (demi menjaga privasi) karena beliau memang orang tidak suka mencari ketenaran.Pada saat beliau masak untuk persiapan pernikahan sekaligus mitoni saya berhasil saya dapat resepnya khussus untuk anda
Bahan :
Nangka muda, dicincang. (bisa divariasikan dengan kacang panjang dipotong-potong sekitar 3- 4cm, atau bisa menggunakan bahan alternatif yaitu bambu muda /rebung +
Kelapa agak muda, diparut.
Bumbu yang dihaluskan:
Bawang merah
Bawang putih
Ketumbar
Kemiri
Cabe merah
Cabe rawit (untuk penyuka pedas)
Terasi
Gula jawa
Kencur
Daun sereh/Kamijara
Lengkuas/Laos
Garam
Bumbu lain:
Jeruk wangi/purut di memarkan (biasanya pake kulitnya jeruk wangi)
Daun salam
Cara Memasak
1. Campurkan bumbu yang sudah dihaluskan bersama daun salam dan kulit jeruk wangi, dan kelapa parut. bersama cincangan nangka muda
2. Hidangkan


Li

· ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar