Widji Thukul
Widji Thukul, yang bernama asli
Widji Widodo (lahir di kampung
Sorogenen Solo,
26 Agustus 1963) adalah seorang sastrawan dan aktivis Indonesia.
Keluarga
Widji Thukul lahir dari keluarga tukang
becak. Mulai menulis
puisi sejak SD, dan tertarik pada dunia teater ketika duduk di bangku SMP. Bersama kelompok
Teater Jagat, ia pernah
ngamen puisi keluar masuk kampung dan kota. Sempat pula menyambung hidupnya dengan berjualan koran, jadi
calo karcis
bioskop, dan menjadi tukang
pelitur di sebuah perusahaan mebel.
Pendidikan
Pendidikan tertinggi Thukul adalah
Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Solo jurusan
tari sampai kelas dua lantaran kesulitan uang.
Aktivitas
Kendati hidup sulit, ia aktif menyelenggarakan kegiatan teater dan melukis dengan anak-anak kampung
Kalangan, tempat ia dan anak istrinya tinggal. Pada 1994, terjadi aksi petani terjadi di
Ngawi, Jawa Timur. Thukul yang memimpin massa dan melakukan orasi ditangkap serta dipukuli
militer.
Korban penculikan
Setelah
Peristiwa 27 Juli 1996 hingga 1998, sejumlah aktivis ditangkap,
diculik dan hilang, termasuk Thukul. Sejumlah orang masih melihatnya di Jakarta pada April 1998. Thukul masuk daftar orang hilang sejak tahun 2000.
Karya
Ada tiga sajak Thukul yang populer dan menjadi sajak wajib dalam aksi-aksi massa, yaitu
Peringatan,
Sajak Suara, dan
Bunga dan Tembok (ketiganya ada dalam antologi "
Mencari Tanah Lapang" yang diterbitkan oleh Manus Amici, Belanda, pada 1994. Tapi, sesungguhnya antologi tersebut diterbitkan oleh kerjasama
KITLV dan penerbit
Hasta Mitra, Jakarta. Nama penerbit fiktif Manus Amici digunakan untuk menghindar dari pelarangan pemerintah Orde Baru.
Prestasi dan penghargaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar