Kurang percaya diri sebagai suatu bangsa adalah kelemahan kita bangsa Indonesia...Begitu kurang lebih kata-kata yang pernah diucapkan sang proklamator pendiri bangsa orator ulung sekaligus presiden pertama Republik Indonesia Ir.Soekarno, seperti yang pernah saya dengar saya baca melalui media tv dituturkan oleh seorang ahli sejarah walau bukan pelaku sejarah tapi telah lama sekolah mempelajari catatan sejarah,dituturkan juga oleh sang sejarawanbahwa tujuan utama dibangunnya gelora bung karno yg fenomenal di masa pendiriannya maupun Monumen Nasional "MoNas" yang kini menjadi simbol dan ciri khas ibu kota Jakarta,tidak lain supaya masyarakat bangga menjadi Indonesia karena ada yang bisa dibanggakan.tentunya semua bangga memiliki bangunan fenomenal tersebut selain kecantikan paras surgawi yang membentang dari Sabang sampai Merauke dari Mianggas sampai pulau Rote sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia...Lho kok jadi lagu dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau...harus diakui kebanggaan sebagai Indonesia tampaknya makin luntur di tengah era Globalisasi maupun gombalisasi dgn serbuan budaya maupun produksi luar negeri yang tak terkendali dan sudah menjadi kebanggaan karena sekarang ukuran ke-modern-nan seseorang ditentukan oleh itu, walau tidak pas tapi rasanya itu telah berkontribusi utk pengurangan 100% cinta Indonesia padahal kata Bang Hadji Rhoma "saringlah apa yang datangnya dari barat jangan asal telan ambil isi dan campakkan kulitnya... Mirasantika..?No Way...
Tapì apa sebenarnya yang akan sangat bisa membuat masyarakat bangga..jawabannya tentu Sepakbola...ya sesuai dengan judulnya dong ah'..saya mencoba membuat catatan kecil yang ingin saya rangkai tentang kebanggaan,walau isi dan rangkaiannya masih terbilang mengecewakan jauh dari kata indah semrawut dan terkadang ngawur..sepakbola menjadi olahraga paling populer baik sebagai sport,entertainment,maupun judi masih sangat diharapkan kebangkitannya dari tidur panjang supaya menjadi duta pengharum nama bangsa baik di level klub maupun Tim Nasional di ajang Internasional..tanpa mengecilkan arti olahraga atau bidang-bidang lain kenyataanya sepakbola bisa menyatukan bangsa dan akan memberikan kebanggaan berlipat jika berprestasi... 2tahun ini seluruh pecinta kulit bundar tanah air disuguhi fenomena unik dari kiprah Tim Nasional di ajang AFF Cup 2010 maupun SEA Games 2011..Bagaimana antusiasme publik begitu tinggi bahkan yang dahulunya kurang menikmati ataupu tak mau tahu tentang perkembangan sepakbola nasional terkena wabah demam bola dan sudah menjadi KLB kejadian luar biasa dan semoga tidak menjadi KLMu kejadian Luarbiasa musiman..ah sing penting pas....ibu-ibu yang biasanya setia mengikuti episode demi episode sinetron berseri produksi raam punjabi yang tak pernah selesai-selesai walau tayang 2jam sehari pun mengganti channel yang sebulan tak pernah ganti.. berpaling menonton perjuangan TimNas penasaran karena di infotainment nongol tiap hari' pesepakbola jadi selebriti,kampung-kampung jadi ramai tiap pos ronda mengadakan NonBar alias nonton bareng walau hanya dengan layar mini tv 14 in hadiah dari CaLeg di pemilu 2009 kemarin dan di kafe-kafe juga sepertinya nonbar juga saya kurang tahu pasti soalnya tak pernah ke kafe... dan yang membuat kita merinding sekaligus miris adalah bagaimana Perjuangan saudara kita dari segenap penjuru tanah air yang rela meninggalkan segala aktivitas di kampung halaman berdesak-desakan bahkan sampai ada yang meninggal dunia, semua itu karena rasa memiliki kebanggaan menjadi seorang Indonesia rasa nasionalisme mereka dibangkitkan oleh sepakbola.Expectasi dan expose berlebihan ini menjadi bukti bahwa kita akan sangat bangga bila prestasi datang menghampiri untuk TimNas yang kita cintai dan rindu itu sudah terlalu tebal hinggap di sanubari...ya' walau harapan Tak sesuai kenyataan,dua tahun dua final berakhir tragis belum bisa berakhir indah baik itu AFF Cup 2010 dan SEA Games 2011.kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda menjadi kata mutiara obat kecewa yang akan menimbulkan tanya..kapan???... Tapi intinya prestasi tidak diraih instant seperti mie yang seduh sudah tapi perlu proses..dari pembinaan usia dini sampai penataan kompetisi yang rapi.. kalau kita boleh meniru (bukan bermaksud menjadi bangsa penjiplak tapi khan boleh niru asal jangan keliru....) La Masia boleh jadi acuan untuk pengembangan anak usia dini, terbukti dengan kontribusinya terhadap TimNas Spanyol maupun Barca sendiri dengan gelimangan trophy...Naturalisasi merupakan bentuk ketidak pedean kita sebagai bangsa dan kurang pas untuk kita sebagai bangsa yang besar tapi tidak terlalu salah juga jika memang mampu merangsang dan menginspirasi....sekian...semoga kita bisa bangga dengan sepakbola Indonesia bangga menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia... Bravo Sepakbola Nasional... Bravo Kancil Mas FC Batang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar